Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengaku akan segera meresmikan jalan tol tersebut. Namun sebelum diresmikan dirinya akan melayangkan laporan terlebih dahulu ke Presiden Joko Widodo.
"Saya minta satu dua foto dulu agar bisa saya sampaikan ke Presiden," tuturnya di Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya |
Pemerintah juga belum menunjuk perusahaan yang bakal menjadi operator dari Tol Akses Tanjung Priok. Namun Basuki memberikan sinyal bahwa pemerintah akan menunjuk operator BUMN yang sahamnya belum dijamah oleh publik. Hanya PT Hutama Karya (Persero) yang sahamnya masih dimiliki penuh oleh pemerintah.
"Operatornya belum ada. Kemarin sudah saya laporkan di sidang kabinet, akan ditugaskan ke BUMN yang 100% sahamnya milik pemerintah. Sekarang lagi disiapkan Perpresnya (Peraturan Presiden)," kata Basuki.
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto |
Dia juga mengaku telah melayangkan surat kepada beberapa kementerian dan lembaga guna meminta izin agar rencana tersebut bisa direalisasikan.
"Saya sudah minta pendapat dari Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Jaksa Agung. Sudah saya kirim semua syaratnya minggu lalu. Mudah-mudahan tidak lama jawabannya," ujarnya.
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto |
Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini memakan biaya hingga Rp 5 triliun, yang terdiri dari Rp 4,036 triliun untuk konstruksi dan sisanya untuk pembebasan lahan. Dana tersebut merupakan pinjaman dari International Cooperation Agency (JICA).
Adapun kontraktor pelaksana dari proyek Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) Indonesia dan Jepang, diantaranya Obayashi Corporation, Kajima Corporation, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (mkj/mkj)












































Tol Akses Tanjung Priok Foto: Rengga Sancaya
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto
Tol Akses Tanjung Priok Foto: Danang Sugianto