JK ke Anggota IDB: Kita Bisa Kalahkan Negara Maju

Nusa Dua - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini negara-negara Islam berpeluang untuk menjadi negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Jepang dan lainnya. Asalkan bisa saling bekerja sama.

Demikianlah disampaikan JK pada pertemuan ketiga Islamic Development Bank (IDB), di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (10/4/2017).

Islamic Development Bank (IDB) dengan anggota 57 negara, salah satu wadah untuk menjalin komunikasi dengan baik, menyikapi berbagai perubahan.

"Apabila kita bersatu dan bersama-sama mendorong kemajuan di negara Islam pasti terwujud. Apabila upaya yang baik dan sistematis, maka bisa kalahkan negara-negara maju," ungkapnya.

Baca juga: Singgung Soal Trump, JK: Dunia Berubah Sangat Cepat

JK mencontohkan negara-negara di Timur Tengah yang sukses menjadi hub penerbangan internasional. Ini menunjukkan bahwa dibandingkan negara maju, fasilitas yang diberikan jauh lebih baik.

"Dubai, Abu Dhabi, Qatar, menjadi hub penerbangan yang baik dan saingi seluruh penerbangan dunia. Itu contoh kalau dikelola dengan baik maka jadi kemajuan," imbuhnya.

Salah satu kerja sama yang tepat adalah investasi. IDB salah satu wadah yang tepat. IDB telah berdiri sejak 1975, telah menjalankan proyek sampai dengan US$ 127,3 miliar. Khusus untuk infrastruktur mengambil porsi 53,3%, pertanian 10,7%, dan pendidikan dan kesehatan 9,3%.

"Saya apresiasi apa yang telah dilakukan oleh IDB," tegas JK.

Investasi bisa digenjot asalkan tertuju pada keadilan sosial. Ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Indonesia.

"Pengalaman di Indonesia bahwa kita dapat bersatu bila ingin naikkan keadilan sosial. Banyak negara ada konflik karena tak mampu jalankan keadilan sosial. Makanya investasi di bidang infrastruktur, pertanian, manufaktur adalah kunci pokok keadilan sosial," jelasnya. (mkj/hns)