Indonesia Optimistis Jadi Lumbung Pangan Dunia 2045

Indonesia Optimistis Jadi Lumbung Pangan Dunia 2045

Mega Putra Ratya - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2017 10:57 WIB
Foto: Yulida Medistiara/detikFinance
Jakarta - Setelah mencapai swasembada beras di tahun 2016, muncul harapan untuk mandiri dan berdaulat pangan bagi bangsa Indonesia. Sesuai roadmap permerintah, target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045 optimistis tercapai.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan bagaimana peningkatan dan pengupayaan di bidang pertanian di eranya. Bagaimana peningkatan padi dari 70,8 juta ton di tahun 2014 menjadi 79,1 juta ton di tahun 2016. Bagaimana terjadi peningkatan sepuluh dari sebelas komoditas strategis mulai dari padi, jagung, bawang merah, hingga termasuk juga cabai.

"Hal ini dapat terwujud berkat kerja sama semua pihak yang tentunya menginginkan kemajuan berkelanjutan khususnya di bidang pertanian. Hal ini tidak lepas dukungan daerah (dinas pertanian)," ujar Mentan Amran dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mentan hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bertema 'HKTI Bangkit, Petani Maju'. Acara yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4/2017) ini dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly dan Plt Gubernur DKI Jakarta Sony Sumarsono.

Amran mengatakan Kementerian Pertanian terus menjaga kestabilan produksi sehingga harga di masyarakat dapat terjaga. "Seperti yang terbaru, harga cabai sudah turun, kita kerjasama dengan seluruh elemen bangsa termasuk PKK," ungkap Amran.

Pemerintah juga terus mendorong produksi dengan cara peningkatan sarana dan prasarana pertanian seperti alat mesin pertanian (alsintan) dan irigasi tersier. Pengadaan Alsintan diperbanyak dan dipercepat dengan e-katalog.

"Tidak akan maju pertanian tanpa teknologi. Pembuatan irigasi tersierpun telah melampau target. Ada sekitar 3 juta ha selesai dalam waktu satu tahun," ungkap Amran.

Terkait alokasi anggaran, di tahun 2014 alokasi untuk petani dari sekitar 35% meningkat menjadi 70% di tahun ini 2017. Ada juga asuransi yang diperuntukkan bagi petani yang diharapkan memberikan kenyamanan petani untuk berproduksi.

Sebelumnya, Amran sempat mengapresiasi Ketua Umum HKTI Jenderal Purnawirawan Moeldoko yang ikut mengembangkan pertanian melalui HKTI. "Perlu diketahui HKTI telah menerapkan benih M70D (Moeldoko 70 day). Sesuai dengan namanya, varietas ini mampu berproduksi dalam waktu 70 hari. Harapannya dengan benih ini mampu membantu menyukseskan swasembada pangan di Indonesia," ungkap Moeldoko di acara tersebut.

Potensi di perbatasanpun tak luput dari perhatian pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian. Contohnya, di Kabupaten Lingga yang berbatasan langsung dengan wilayah tetangga terus dikembangkan potensi lahan pertaniannya.

Sudah ribuan hektare di areal perbatasan yang dijadikan areal pertanian. Harapannya seluruh elemen dapat berperan aktif untuk memajukan pertanian dan mensejahterakan petani. (ega/nwy)

Hide Ads