Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, hari ini menggelar pertemuan dengan pimpinan perusahaan-perusahaan besar kelapa sawit. Pertemuan tersebut dilangsungkan untuk mengonsolidasikan data-data industri sawit untuk menindaklanjuti resolusi parlemen Uni Eropa itu.
Ada beberapa pengusaha yang hadir dalam pertemuan selama kurang lebih sejam tersebut yakni taipan Rajawali Group Peter Sondakh, Franky Wijaya dari Sinarmas Group, dan Franciscus Welirang dari Salim Group.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Muhammad Idris |
Usai pertemuan tertutupnya dengan pengusaha selama kurang lebih sejam tersebut, Enggar menuturkan, para konglomerat tersebut memberikan masukan dan langkah-langkah yang perlu diambil menghadapi situasi yang terjadi pada produk sawit di Eropa tersebut.
"Ada dua isu besar, pertama bagaimana hadapi berbagai tuduhan baik dari Parlemen Eropa dan berita lainnya. Kita persiapkan data yang bisa jadi masukan untuk diambil langkah berikutnya oleh pemerintah," kata Enggar di Kemendag, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Foto: Muhammad Idris |
Sementara hal lain yang dibahas, menurut Enggar, yakni terkait kebijakan pemerintah memastikan harga minyak goreng bisa tetap stabil di pasar, yakni sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 11.000/liter, untuk minyak goreng kemasan sederhana.
"Kedua soal minyak goreng untuk masyarakat banyak. Kita ada kesepakatan yang efektif berlaku 10 April lalu, bahwa 3 komoditas dengan harga eceran tertinggi, salah satunya minyak goreng," terang Enggar. (idr/wdl)












































Foto: Muhammad Idris
Foto: Muhammad Idris