Lantas, kenapa ibu kota harus pindah ke luar Jawa? Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, mengatakan pemindahan ibu kota ke luar Jawa sangat mendesak untuk kurun waktu 10 tahun ke depan.
"Ini bukan masalah Jakarta makin macet atau Jabodetabek makin macet. Semua jalan antar kota di Pulau Jawa ini sudah macet. Daya dukung pulau Jawa itu makin enggak seimbang dengan bebannya," ujar Andrinof kepada detikFinance, Kamis (20/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, walaupun melakukan rekayasa teknik lapangan segala macam, bebannya tetap makin enggak seimbang. Enggak terkejar oleh injeksi teknologi teknik lingkungan, dan sebagainya," tambah Andrinof.
Alasan lain ibu kota harus pindah ke luar Jawa adalah untuk pemerataan pembangunan, menggerakkan kawasan timur, dan pemerataan penyebaran penduduk.
"Ini sangat sesuai dengan Nawa Cita," tutur Andrinof.
Baca juga: Jangan Seperti Jakarta, Ibu Kota Baru Harus Bebas Banjir
Sebagai informasi, salah satu lokasi ibu kota yang sedang dikaji Bappenas berada dekat Palangka Raya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, dan diapit Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas. Pemprov Kalteng telah menyiapkan lahan 500 ribu hektar untuk lokasi ibu kota baru tersebut. (hns/wdl)











































