Hal tersebut diungkapkan di hadapan para pengusaha saat acara Indonesia Summit 2017 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Menurut Budi, acara Indonesia Summit 2017 ini banyak menggali potensi investasi yang ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku, proyek pembangunan di Indonesia tersebar di 38 provinsi dengan dana yang dibutuhkan sekitar ribuan triliun. Sedangkan pemerintah, hanya mampu memenuhi sekitar Rp 400 triliun selama 4 tahun ke depan.
"Gap ini harus kita selesaikan dengan baik. Nah bagaimana kita bisa menarik investor tadi? Nah kita bicarakan banyak sekali hal-hal yang bisa dikerjakan di sini, dan banyak sekali pekerjaan yang bisa diinvestasikan," tambahnya.
Dia mencontohkan, proyek investasi yang bisa dibiayai sektor swasta adalah proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Di mana, ada 3 investor dari Belanda, China dan Dubai yang tengah melakukan penawaran.
"Supaya dana-dana ini bisa kita gunakan untuk membangun dan memperbesar bandara dan pelabuhan itu dan akhirnya ada interest dari internasional, sehingga ada tambahan traffic dan potensial investasi ke Indonesia. Ini penting, sentimen positif ini penting untuk kita lakukan," jelasnya.
Menurut Budi, bagi proyek-proyek skala kecil, pemerintah akan melibatkan BUMN dalam merealisasikannya, untuk bandara bisa dilakukan oleh PT Angkasa Pura I dan II. Sedangkan pelabuhan bisa dilakukan oleh PT Pelindo I-IV.
"Nah, format seperti ini nanti juga bisa dilakukan oleh sektor lain," tukasnya. (dna/dna)