Kacang Mayasi dan sarang burung walet dengan aneka grade itu ditemukan di supermarket atau ruang pamer Import and Export Commodity Center (IECC) China Tengah, Changsha, Hunan seperti yang dilihat detikFinance pada Rabu (19/4/2017) lalu.
"Untuk sarang burung walet, cuma ada 4 negara yang bisa ekspor ke China. Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand," tutur importir sarang burung walet ke China, Andy Tian, yang saat itu menjaga konternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 6 perusahaan di Indonesia dan 18 perusahaan di Malaysia yang memasok sarang burung walet," imbuh Andy.
![]() |
Andy baru setahun ini menggeluti perdagangan sarang burung walet. Delapan Tahun sebelumnya, warga Hunan ini bekerja sebagai manajer operasional Modern Grup di Jakarta, Indonesia.
Tak heran, Andy tampak antusias menjelaskan sarang burung walet dan Indonesia saat bertemu kami, 2 jurnalis Indonesia, bersama rombongan jurnalis ASEAN lain yang sedang berkunjung dalam rangka China-ASEAN Media Journey on The 21st Century Maritime Silk Road 2017 yang digelar ASEAN-China Center (ACC).
Ada 2 kemasan berbeda sarang burung walet Indonesia yang dipamerkan di situ, dengan grade yang berbeda pula. Salah satunya dalam kemasan plastik mika tebal transparan. Di situ tertulis mereknya, Xu Chang Rang Bird's Nest. Produsennya adalah CV Mutiara Alam Raya dengan alamat di kawasan Raya Kembangan Utara, Jakarta Indonesia dengan importer Guangzhou Yan Lai Xi Trading Compant.
Sarang burung walet itu berasal dari Rumah Burung Walet Wates. Kemasan itu per 100 gram dengan harga jual 28-38 RMB per gram. "Ini harganya per gram loh," imbuhnya.
Adapula yang kemasannya mewah dengan harga lebih mahal 45 RMB per gram. Andy mengatakan, grade atau kualitas burung walet beda kemasan itu memang berbeda.
![]() |
Selain burung walet ada pula kacang Mayasi. Satu pack kacang Mayasi itu berisi 10 bungkus kecil dengan berat 15 gram dengan harga 12.50 RMB. Dalam kemasannya terlihat itu adalah produk dari Sidoarjo, Jawa Timur.
Kedua jenis produk itu bisa dibilang 'nyempil' di Paviliun ASEAN di tengah barang-barang konsumsi dari ASEAN lainnya. Dari negara ASEAN lain ada beras organik dari Thailand dan Laos serta snack dari Malaysia.
Selain paviliun ASEAN, ada pula paviliun Australia dan Selandia baru yang menjual antara lain wine dan keju produksi negara itu, juga paviliun Korea yang menjual berbagai merek kosmetik dan paviliun Eropa dengan aneka wine-nya.
![]() |
"Supermarket ini untuk grosir maupun retail. Kami memiliki perusahaan rantai pasok yang memilih barang-barang yang diimpor untuk dijual. Perusahaan rantai pasok itu bisa punya beberapa agen," ujar Joy, salah satu manajer supermarket.
Semua pavilun dari berbagai negara itu masuk dalam pusat komoditas, salah satu bagian dari Central China IECC. IECC sendiri merupakan kawasan berikat ekspor-impor terpadu. Selain ruang pamer atau supermarket ekspor-impor tadi, ada pula gudang logistik terpadu, pusat informasi harga komoditas terpadu, termasuk pusat finansial dan perdagangan di China Tengah.
Kawasan ekspor impor berikat ini berada di lahan seluas 13,9 hektar dengan berbagai bangunan dengan fungsi yang telah disebutkan di atas yang dikelola Hunan Jiade Group Co Ltd. Posisi Provinsi Hunan yang tepat terletak di tengah-tengah China sangat strategis dengan berbagai infrastrukturnya. Seperti Pelabuhan Changsha, jalur kereta ekspres Changsha-Eropa, bandara di hingga jalan tol ke berbagai kota besar di China. (nwk/wdl)