"Kalau Tanjung Priok itu kan jenis pelabuhannya pelabuhan petikemas, kalau pelabuhan kita kan pelabuhan cair dan curah kering. Curah kering itu untuk kepentingan semacam makanan, kalau cair itu kan ada kimia dan lain sebagainya," ujar Wali Kota Cilegon, Iman Ariyadi, Rabu (26/4/2017).
![]() |
"Dwelling time ini kan jadi problem pemerintah pusat, apakah dengan dua pelabuhan dan aktifitas di perairan Banten itu banyak bisa menyelesaikan masalah dwelling time, lama proses bongkar muat," tambah Iman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti akan terpecah, jadi kayak di Cilegon ini kan ada 3 pelabuhan, ada KBS, Pelindo, dan Indah Kiat, otomatis kan akan semakin cepat. Intinya kan kapal itu banyak yang datang, pasti kan akan terpecah," paparnya.
"Dan itu otomatis akan membongkar curah cair, curah kering itu pasti di sini, yang untuk bongkar petikemas pasti larinya ke Tanjung Priok," lanjut Iman.
![]() |
Meski begitu, pelabuhan Warnasasi pembangunannya masih harus menunggu izin dari Kemenhub dan kajian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Ya kita masih menunggu izin dari Kemenhub, soal JVC dan lain-lain sudah, tinggal menunggu izin Amdalnya dari Kementrian Lingkungan Hidup, ini memang masih panjang. Tapi kita optimis ini diterima," bebernya. (mkj/mkj)