Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, pada Maret 2016 jumlah kunjungan turis ke Indonesia sebanyak 915,02 ribu orang.
"Jika dibandingkan dengan Februari juga naik 6,68%," ujarnya dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Selasa (2/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maret memang selalu lebih tinggi dari Februari, namun dari hasil pendataan kami, pada Maret 2017 ini presentase kenaikan yang tertinggi di Entikong naik 72,4%, lalu di Bandara Adi Sumarmo, Solo naik 49,04% karena adanya penambanhan jadwal penerbangan AirAsia dan Lion Air ke Malaysia, direct flight, itu presentase kenaikan bukan jumlah wisman," tambahnya.
Berdasarkan jumlah wisman yang masuk melalui 3 pintu utama, yaitu Bandara Ngurah Rai Bali mencapai 422 ribu wisman turun dibandingkan Februari 2017 tetapi naik 19,6% dibandingkan Maret 2016.
"Soetta terjadi kenaikan juga baik month to month maupun YoY, dan Batam juga terjadi demikian. Namun absolute terbesar ada di Bali," jelasnya.
Berdasarkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang, pada Maret 2017 mencapai rata-rata 54,70% atau naik 1,82 poin dibandingkan TPK Maret 2016 sebesar 52,88%. Kenaikan TPK terjadi di sebagian besar provinsi, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu 9,71% diikuti Riau 9,10%, dan Banten 7,50%. Sedangkan yang paling rendah tercatat di Kalimantan Timur 0,69%.
Dari 1,02 juta junjungan wisman ke Indonesia selama Maret 2017 masih didominasi oleh turis asal China 14,54%, Singapura 13,47%, Malaysia 12,30%, Australia 9,12%, dan Jepang 4,80%.
"Tidak banyak berubah dari bulan lalu, terbesar adalah Cina 140,975 di Maret. Lalu ada Singapura 128 ribu, Ke depan kita harus mampu menarik wisman dari negara lain dengan promosi yang lebih gencar. Dengan promosikan bukan hanya Bali namun spot-spot lain," tutupnya. (mkj/mkj)











































