"Ada gejolak harga di Cipinang, sedang diteliti ke gudangnya kita selidiki. Teman Satgas lidik sedang bekerja apabila temukan bukti-bukti dilakukan penindakan," kata Ketua Satgas Pangan, Irjen Setyo Wasisto, di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017).
Namun ia mengaku belum bisa memastikan apakah kenaikan harga beras tersebut terkait distribusi atau oknum yang bermain. Menurut Setyo, kenaikan harga beras itu tidak terlalu besar, namun pasar lain bisa terpengaruh. Apalagi, Pasar Induk Cipinang merupakan barometer menentukan harga sembako dan pangan di pasar lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mentan: Tak Ada Alasan Harga Pangan Naik Saat Ramadan
Meski begitu, ia berharap tidak terjadi kenaikan harga sembako dan pangan menjelang Ramadan dan lebaran. Maka Satgas Pangan akan terus menjaga harga-harga sembako tetap stabil.
"Satgas menjaga keseimbangan harga, tidak akan merugikan produsen dan konsumen. Stok sudah mencukupi bawang merah, beras, daging sudah mencukupi 50 ribu ton di Bulog hingga Lebaran," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan stok beras sudah mencukupi hingga lebaran. Stok beras sudah mencapai sekitar 2,2 juta ton di gudang Bulog.
Baca juga: Distributor Mainkan Harga Pangan, Ini Hukumannya
"Stok kita ada 2,2 juta ton di Bulog lebih khusus untuk beras, jadi tidak ada alasan harga beras naik. Di Jakarta gudangnya penuh, Jawa Tengah juga, jadi tidak ada alasan harga naik, terutama beras. Gula 400 ribu ton, dijual dengan harga Rp 11.300- 11.900. Ini sudah kita sepakati semua stok dan harga dijaga, untuk menjaga konsumen menjelang Ramadan dan Idul Fitri," kata Amran di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017). (fai/hns)











































