Dengan melalui Klik Tukan", pengguna jasa dapat dengan mudah untuk mendatangkan teknisi ke rumah untuk segera memperbaiki kerusakan peralatan rumah yang terjadi secara tiba-tiba.
"Jadi kalau mau benerin rumah, cat tembok, pasang ubin, benerin genteng, las pager, semuanya bisa, yang penting bukan bersih-bersih saja," Manager Marketing Klik Tukang, Andi, kepada detikFinance di pameran IELSE 2017 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (9/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber daya teknisi dari aplikasi ini berasal dari kerjasama Klik Tukang dengan puluhan vendor perusahaan teknisi yang telah diseleksi. Tercatat, armada tukang ada kurang lebih 1.020 orang.
"Nemuin user sama tukang itu susah, karena user banyak berpikiran kalau tukang itu sebenarnya enggak bisa mengerjakan. Karena tukang itu banyak enggak dipercaya, karena pura-pura punya keahlian padahal enggak. Makanya kita kerja sama dengan perusahaan, di-training sama perusahaan, jadi aman," ujarnya.
"Kalau tukang perusahaan itu kan asa SIUP ada NPWP, jadi kita bisa kasih pinalti, bisa kita kejar tukangnya kalau ngelakuin yang aneh-aneh," sambungnya.
Startup yang telah berdiri dari bulan Juli 2016 itu telah dapat digunakan download dan digunakan melalui smartphone. Dalam memesan jasa, nantinya pengguna tak hanya akan menerima satu tukang yang menyanggupi pesanan tersebut.
Melalui aplikasi ini, maka dapat memungkinkan pengguna untuk bisa melihat semua tukang yang menyanggupi pesanan, bila memang terdapat lebih dari satu tukang yang sanggup. Pengguna pun dapat membandingkan, harga, jarak dan rating antar tukang.
"Jadi harganya beda-beda, fair enggak pukul rata semuanya. Tinggal pengguna yang membandingkan," tuturnya. (ang/ang)