"Sedang menunggu proses pencairan. Harapannya minggu ketiga bisa cair pendanaan dari China," ujar Direktur SDM dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya Tbk, Novel Arsyad, di Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Dalam proyek ini Wika bertugas sebagai kontraktor yang tergabung dalam konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Adapun Pinjaman tahap pertama dari CBD sebesar US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Novel belum bisa memastikan berapa besar dana pinjaman selanjutnya. Tapi yang jelas, akan ada pencairan selanjutnya karena proyek Kereta Cepat JKT-BDG sudah mulai konstruksi.
"Saya belum ikuti persisnya, tapi mestinya kalau sudah tahap pertama akan dilanjutkan tahap selanjutnya karena sudah konstruksi," tutur Novel.
Dia menambahkan, proses pembebasan lahan di kawasan Halim juga sudah selesai, termasuk dengan pihak TNI-AU dan PT Angkasa Pura II.
Baca juga: Jokowi Terbitkan Aturan Baru, Proyek Kereta Cepat Bakal Dikebut
"lahan di Halim sudah clear dengan pihak AU dengan AP II dengan warga sudah clear. Kalau di situ saya rasa tidak ada masalah, karena sedang proses trase kereta cepat," tutur Novel. (idr/hns)











































