Lantas, kenapa Indonesia masih tergantung impor bawang putih? Menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, ada beberapa faktor yang membuat Indonesia masih mengimpor bawang putih, salah satunya karena masalah lahan yang cocok..
"Iya (karena lahan), dan karena faktor cuaca. Kita sekarang faktor iklim, dan hanya tempat tertentu dan iklim tertentu yang bisa (tanam bawang putih)," terang Enggar di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (12/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau tak merinci dengan detail, namun Enggar mengatakan produksi bawang putih asli Indonesia sangat kecil. Enggar mengatakan, bila Indonesia mampu memproduksi secara mandiri, maka tak perlu repot mengimpor.
"Kita belum mampu untuk tanam. Masih kecil sekali. Saya tidak tahu persis (berapa persen) karena tidak pernah atur tata niaga. Kita belum bisa (produksi). Kalau sudah bisa saya yakin tidak akan (impor). Seperti wortel saya tidak kasih impor," ujarnya.
Baca juga: Mendag Siapkan Jurus Baru Atur Impor Bawang Putih
Lebih lanjut Enggar mengatakan, untuk ke depannya pemerintah bakal mendorong supaya Indonesia bisa memproduksi sendiri bumbu dapur itu. Saat ini, kata Enggar, pihak Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mencari titik-titik lokasi lahan yang dapat ditanami bawang putih.
"Sekarang kita baru akan mendorong, Kementan dengan memilih zonanya, daerah-daerah tertentu untuk itu (tanam bawang putih). Ke depan, tahun depan kita akan mix mereka (impotir), kita akan buat cluster untuk mereka, ikut bermitra dengan petani menanam bawang putih," tukasnya. (hns/hns)











































