Sejumlah pedagang pun mengaku kalau bisnis menjual obat kuat itu bisa mendapatkan omzet yang terbilang besar, bisa mencapai ratusan ribu dalam satu malam.
Namun di luar itu, sama seperti pedagang kaki lima lainnya, mereka pun harus siap dengan petugas yang bisa datang kapan. Tapi yang membedakan dengan pedagang kaki lima lainnya, petugas yang dihadapi oleh penjual obat kuat merupakan petugas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya untung terus. Pas mereka datang (razia), saya lagi enggak jualan," kata Abay.
Tapi Abay bercerita kalau temannya sesama penjual obat kuat pernah terkena razia. Akibatnya barang daganganya diangkut oleh petugas BPOM. Abay pun mengaku tak gentar dengan hal itu. Dirinya mengaku bakal terus berjualan obat kuat.
"Itu kan risiko pedagang kaya begini. Ya jalanin saja kalau saya mah. Paling hanya waswas saja," tukas Abay.











































