Komplek kuburan ini memang rutin setiap tahun dipenuhi peziarah sejak 2 minggu sebelum Ramadan, dan puncaknya adalah ketika sepekan sebelum puasa. Hal itulah yang dimanfaatkan puluhan penjaja bunga mengais rezeki dengan menjadi pedagang dadakan.
"Jualannya sejak mulai unggah-unggahan (nyekar dengan ziarah dan tabur bunga di makam sebelum puasa). Ini kan sambilan saja, sejak 2 minggu inilah ramai yang jualan sampai nanti pas puasa tiba baru berhenti jualan bunga," jelas Ati, salah seorang pedagang bunga di Kuburan Kemiri ditemui detikFinance, Minggu (21/5/2017).
Foto: Muhammad Idris - detikFinance |
Untuk satu plastik bunga sendiri, dia jual seharga Rp 5.000. Begitu pun untuk sari bunga yang dikemas dalam botol bening juga dijualnya seharga Rp 5.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Muhammad Idris - detikFinance |
Pedagang kembang lainnya, Rochmat, mengaku sengaja datang jauh-jauh dari rumahnya setiap subuh dari Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk membuka lapak bunga di makam yang tak jauh dari kampus Universitas Negeri Jakarta itu.
"Datang pagi-pagi, karena di sini ramai. Alhamdulillah ini saja sudah banyak yang beli berapa plastik," ujar Rochmat yang sehari-harinya berjualan sayur ini. (idr/dna)












































Foto: Muhammad Idris - detikFinance
Foto: Muhammad Idris - detikFinance