Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna kepada detikFinance saat dihubungi di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
"Tol Soroja tanahnya sudah 99,7%. Fisiknya baru 74%. Tapi pekerjaan sudah masuk lean concrete. Nanti setelah itu ini bisa cepat dilanjutkan dengan pekerjaan pengerasan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dengan progres pengadaan lahan yang hampir 100%, Herry meyakini jalan tol yang telah dimulai pengerjaannya sejak 9 September 2015 lalu ini bisa beroperasi pada Juli nanti. Jadwal ini sendiri sedikit mundur dari proyeksi sebelumnya, di mana jalan tol ini ditarget beroperasi pada bulan Mei.
Namun adanya kendala cuaca dan sedikit hambatan pada pengadaan lahan membuat proses pekerjaan tertunda. Meski langsung beroperasi pada Juli nanti, jalan tol ini nantinya tak bakal difungsionalkan untuk mudik.
![]() |
"Dalam rencana memang tidak untuk difungsionalkan Lebaran. Juli baru diperkirakan operasi. Tapi kita masih evaluasi terus," pungkasnya.
Sebagai informasi, ruas tol ini menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digenjot pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2016 yang ditandatanganinya pada 8 Januari 2016.
Adapun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang mengerjakan proyek tol senilai Rp 1,5 triliun ini adalah, konsorsium PT Citra Marga Lintas Jabar yang sahamnya dimiliki bersama-sama oleh PT Cipta Marga Nusaphala Persada (65%), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) (25%), dan PT Jasa Sarana (10%).
Tersambungnya Soreang dan Pasir Koja dipercaya dapat mempermudah akses keluar masuk barang dan orang menuju dan dari kabupaten Bandung dan Bandung, sehingga bisa mempercepat peningkatan pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya.
![]() |