Penumpang kereta api menjadi favorit dengan ikut memasukkan penghitungan penumpang commuter line yang ramai digunakan untuk transportasi harian bagi mereka yang bekerja di Jakarta dan tinggal di daerah penyangga. Penumpang commuter line Jabodetabek mengambil andil sebesar 25,4 juta orang atau 80,66% dari total penumpang kereta api.
"Angkutan kereta api di sana termasuk penumpang commuter line," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, angkutan kereta barang mengalami penurunan dibandingkan Maret 2017. Jumlah barang yang diangkut selama April 2017 sebesar 3,4 juta ton atau turun 1,68% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angkutan kereta barang mengalami kenaikan 19,6%.
"Kereta barang turun sedikit di April ini dibandingkan Maret," kata Suhariyanto.
Kemudian, untuk penumpang angkutan udara domestik pada April 2017 sebesar 7,1 juta orang mengalami kenaikan 1,90% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini antara lain terjadi di Bandara Ngurah Rai 11,12%, Bandara Soekarno Hatta 2,64%, Bandara Kualanamu 2,47%, hingga Bandara Juanda 0,20%. Sedangkan penurunan jumlah penumpang angkutan udara juga terjadi di Bandara Hasanuddin 0,98%.
"Kalau dibandingkan Maret ada kenaikan 1,9%," kata Suhariyanto.
BPS mencatat, jumlah penumpang domestik terbesar melalui Bandara Soekarno Hatta mencapai 1,8 juta atau 25,52% dari total penumpang domestik, diikuti Bandara Juanda 615,1 ribu orang atau 8,71%.
Selanjutnya, untuk angkutan laut dalam negeri pada April 2017 tercatat 1,3 juta orang atau naik 3,72% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Balikpapan dan Belawan masing-masing naik 35,29% dan 2,70%. Sebaliknya, jumlah penumpang di Pelabuhan Tanjung Perak, Makassar, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak masing-masing turun 31,69%, 12,74%, dan 6,52%.
Selama Januari-April 2017, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 4,9 juta orang atau turun 1,03% dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Penurunan terjadi di Pelabuhan Balikpapan, Makassar, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak masing-masing 19,20%, 16,18%, 6,82%, dan 1,49%. (ang/ang)