Jenis kereta tanpa awak ini diproduksi oleh perusahaan asal Korea Selatan, Woojin dan sudah teruji kualitasnya. Sistem yang digunakan adalah Automated Guideway Transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri atau self propelled.
"Sudah (mulai pemasangan), skytrainnya sudah datang satu train set, dua gerbong. Prosesnya sekarang sedang menuntaskan konstruksinya," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin kepada detikFinance, Jakarta, Minggu (4/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebanyak satu train set yang sudah didatangkan dengan dua gerbong mampu mengangkut 176 penumpang secara keseluruhan. Ke depan, Angkasa Pura II sebagai operator Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan mendatangkan dua train set tambahan, dengan demikian nantinya ada tiga train set yang akan melayani perpindahan calon penumpang dari dan ke seluruh terminal di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Nanti Juli akan datang lagi satu train set lagi dua gerbong. Totalnya tiga, seluruhnya tiga," kata Awaluddin.
Dalam operasi tahap awal, skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan melayani melayani perpindahan calon penumpang pesawat, pengantar, petugas bandara, dan masyarakat umum lainnya antar Terminal 2 dan Terminal 3. Selain itu, pengerjaan konstruksi di terminal lainnya pun dikebut, sehingga bisa menghemat waktu tempuh penumpang antar terminal.
"Paralel dikerjain, yang menuju Terminal 1 dikerjain, yang menuju ke stasiun kereta bandara juga dikerjain, cuma fokus prioritasnya ke 2 dan 3, tapi pengerjaannya paralel," ujar Awaluddin. (mkj/mkj)