Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, mengungkapkan pihaknya saat ini sudah memiliki 2 basis pengolahan air bersih, yakni di Gresik kapasitas 400 liter per detik, dan Banjar kapasitas 500 liter per detik di bawah bendera anak usahanya, PT Adaro Tirta Mandiri.
"Kita mulai masuk ke bisnis air sejak akhir tahun ini, ini baru kita bicara ke media, pelan-pelan kita serius. Sekarang masih sendiri, belajar sendiri, tapi kita terbuka untuk berpatner," jelas Boy, sapaan akrabnya, ditemui di Hanamasa Fx Sudirman, Jakarta, Kamis (8/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proyek air bersih di Lampung tersebut, Adaro yang memiliki saham 55% ini bekerjasama dengan PT Adhi Karya Tbk dengan kepemilikan saham 35%, Suez asal Prancis 10%.
"Ini kan masuk sebagai proyek strategis nasional. Selain Lampung ada banyak sekali peluang masuk ke air bersih seperti Semarang, Medan, Tangerang, dan masih banyak sekali. Dalam 5 tahun kita targetnya sudah bisa mencapai 9.000 liter per detik," terang Boy.
Apalagi, sambungnya, dalam rencana strategis nasional, pemerintah sendiri menargetkan kapasitas pengolahan air bersih bisa naik dari 60.000 liter per detik, menjadi dua kali lipatnya dalam 5 sampai 2019 mendatang.
"Jadi peluangnya ini sangat besar, kita cari PDAM yang sehat, dan juga yang Pemdanya mendukung. Di Filipina, Manila Water saja pendapatannya US$ 1,6 miliar dalam setahun, itu hanya untuk air di (Kota) Metro saja," ungkap Boy.
Sementara itu, Direktur Adaro Energy, Syah Indra Aman, mengungkapkan masuknya Grup Adaro ke sektor bisnis air bersih sudah direncanakan sejak lama, dan baru terealisasi pada akhir tahun lalu dengan mengakuisisi 2 perusaan pengolahan air di Gresik dan Banjar.
"Pengolahan air itu tidak butuh teknologi yang tinggi, jadi bukan bisnis yang sulit kita masuki. Selain itu, skema bisnisnya juga hampir sama dengan listrik dimana kita jadi IPP. Sementara di air ada off taker dari PDAM. Kita juga bisa jadi operator sendiri. Belum air untuk industrial estate, dan perumahan itu kan kalau mau bangun nunggu ada airnya dulu," ucap Indra. (idr/mca)