Apalagi ketiadaan asisten rumah tangga (ART) karena mudik Lebaran juga semakin membuat jasa laundry laris manis diserbu pelanggan.
Ketua Asosiasi Laundry Indonesia Apik Primadya mengatakan, Usaha binatu (laundry) mulai memasuki puncak permintaan saat seminggu sebelum Lebaran hingga dua minggu setelah Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jelang Lebaran, Permintaan Laundry Naik 30% |
Menurutnya, saat memasuki puncak permintaan terutama pada H+3 dan H+4 kenaikannya mampu mencapai 20-30% dari hari biasanya atau sekitar 100 kg per hari.
Seperti yang terjadi pada usaha binatu miliknya Apique Laundry. Jika pada hari biasanya Apik hanya melayani sebanyak 200-250 kg pakaian per hari, maka pada puncaknya Apik bisa melayani hingga 300-350 kg pakaian per hari. Apik menilai kondisi tersebut bisa terjadi di saat H+3 dan H+4 Lebaran.
"Kenaikannya bisa 100 kg, di h+3 dan h+4. Karena banyak pembantu yang belum balik. rata-rata dia abis mudik, jadi males untuk cuci. Memang peaknya seminggu sebelum Lebaran sampai 2 minggu setelah Lebaran," jelasnya. (hns/hns)