Pembangunan Jembatan Gantung Kali Galeh untuk menghubungkan Desa Gandurejo dengan Desa Kauman, sedangkan Jembatan Gantung Soropadan untuk menghubungkan Desa Soropadan dengan Desa Kalikuto.
Dalam sambutannya Jokowi mengatakan, sekarang bukan lagi negara yang besar mengalahkan yang kecil, bukan negara yang kuat mengalahkan negara yang lemah, tetapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyinggung masalah komoditas, Kepala Negara mengungkapkan, kita sudah terlalu lama beraktivitas secara monoton, rutinitas, dan linier sehingga tidak berani melihat peluang peluang yang lain untuk melakukan terobosan.
"Dulu Kakao di Indonesia ini bludak (berlebih, red), jualnya bingung, ekspornya bahan mentah. Sekarang diwajibkan harus ada industri kakao disini buat coklat. Industrinya berkembang tetapi di kebun kakaonya tidak dikembangkan sehingga supply dan demand tidak imbang," ungkap Jokowi seraya menambahkan, harusnya daerah-daerah ditanami kakao dan kopi jika dianggap siap.
Untuk itu, Jokowi meminta Bupati, Gubernur harus melihat peluang-peluang itu. "Jangan rakyat diajak, di daerah lain tanam sawit semua tanam sawit. Begitu harganya jatuh, semuanya ikut jatuh," ujarnya.
Jokowi menekankan para kepala daerah untuk melihat komoditas yang menguntungkan dengan mengajak petani.
"Kita terlalu lama berfikir linier, berfikir monoton, berfikir rutinitas. Itu yang akan kita ubah agar negara baik povinsi baik daerah semuanya berlomba lomba adu kecepatan karena sekali lagi, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita tidak mau kalah dengan negara-negara yang lain," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan itu Jokowi didampingi oleh Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (mkj/mkj)











































