Pendanaan Proyek LRT Jabodebek Harus Tuntas Tahun Ini

Pendanaan Proyek LRT Jabodebek Harus Tuntas Tahun Ini

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 21 Jun 2017 16:16 WIB
Pendanaan Proyek LRT Jabodebek Harus Tuntas Tahun Ini
Foto: Citra Fitri Mardiana-detikFinance
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan hari ini melakukan rapat koordinasi di kantornya membahas perkembangan pembangunan moda transportasi kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait di antaranya Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto dan Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini.

Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian atau studi kelayakan terhadap model pembiayaan proyek LRT yang diajukan investor. Pihaknya akan mengkaji bagaimana jumlah penumpang dan subsidi yang diperlukan dalam pendanaan LRT agar pendanaan yang dianggarkan oleh investor benar-benar layak secara keekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lagi menyiapkan proyeknya dulu, feasibility study-nya, capex-nya diverifikasi, demand surveinya, subsidinya. Tapi targetnya tahun ini bisa financial close," katanya saat ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

"Jadi artinya sindikasi lender sudah terbentuk untuk siap membiayai proyek ini. Dari sekarang menuju ke titik itu kan penyiapan struktur proyeknya kan, berapa porsi equity, porsi loan. Supaya proyeknya harus tetap visible," sambungnya.

Sambil menunggu itu, SMI sebagai konsultan proyek ini juga akan menunggu kajian biaya kebutuhan belanja modal (capex) yang saat ini masih terus dikaji oleh Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Adhi Karya yang masih mengumpulkan data yang diperlukan untuk menghitung kepastian jumlah dana yang dibutuhkan.

Nantinya nilai proyek tersebut akan diverifikasi oleh SMI untuk selanjutnya bisa ditentukan pemenuhan pembiayaan atau financial closing-nya.

"Kemenhub juga menyelesaikan untuk verifikasi capex-nya dari konsultan. Dalam awal Juli inilah kita verifikasi capex, dengan Adhi Karya dan KAI juga koordinasi terkait dengan spesifikasi teknis, sarana pra sarananya. Masih berproses. Kita harapannya tahun ini bisa financial close targetnya," ucap dia.

Dengan dirampungkannya financial closing tersebut, maka keputusan pendanaan dari sindikasi yang terdiri dari bank-bank milik pemerintah dan PT SMI pun bisa dipastikan. Mulai dari struktur pendanaannya, porsi ekuitas dan pembiayaan, hingga tenor dan bunga pengembalian pinjaman perbankan.

Sementara itu, Dirut Adhi Karya, Budi Harto mengaku pihaknya sampai saat ini terus bekerja di lapangan. Progres pembangunan LRT Jabodebek kata dia telah mencapai 20% secara keseluruhan dan proses pembayaran proyek untuk Adhi Karya akan dimulai pada November 2017 mendatang.

"Adhi Karya bersedia menganggarkan sampai Desember itu Rp 9 triliun. Tapi yang ini dari KAI akan membayar mulai di bulan November," tukasnya.

Sebagai informasi, dalam proyek LRT Jabodebek, PT KAI berperan sebagai investor dan memiliki hak konsesi untuk pengelolaan LRT dalam jangka waktu yang saat ini belum ditentukan. Sedangkan Adhi Karya berperan sebagai kontraktor, namun juga berinvestasi untuk pembangunan Depo yang akan disewa oleh KAI sebagai fasilitas pergudangan.

Pendanaan untuk proyek ini melibatkan 33% APBN dan 67% investasi dari KAI sebagai investor. Adapun Adhi Karya sebagai kontraktor saat ini masih menalangi dana pembangunan LRT Jabodebek yang masih terus berjalan dan akan segera dibayarkan setelah dicapainya financial closing tahun ini. (mkj/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads