Direktur Utama Jakpro Satya Heragandhi mengatakan, target waktu yang ditetapkan tersebut telah mempertimbangkan berbagai kendala yang mungkin terjadi, hingga membuat penyelesaian proyek terpaksa harus molor dari yang telah direncanakan.
![]() |
"Saya enggak mau bilang bisa selesai lebih cepat dari rencana karena kalau tiba-tiba ada banjir atau segala macam? Jadi kita selalu mencoba lebih cepat supaya kalau tiba-tiba ada faktor alam yang enggak bisa kita hadapi dalam perjalanannya itu kita punya waktu," ujar Satya saat dihubungi detikFinance, Jumat (7/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Satya menyiapkan berbagai upaya untuk mengebut pengerjaan proyek tersebut. Misalnya dengan menambah waktu operasional menjadi 24 jam, hingga memaksimalkan jumlah alat yang bisa digunakan.
![]() |
Satya menambahkan, Januari 2018 mendatang pengerjaan perlintasan LRT sudah bisa selesai.
"Kalau lintasan kita prediksi paling lambat awal Januari (2018) sudah selesai. Rencana itu Februari (2018) selesai. Semoga bisa lebih cepat sebulan. Karena kita khawatirnya, November-Desember (2017) itu hujannya deras," terang Satya.
Baca juga: Proyek LRT Jakarta Rampung Juni 2018 |
![]() |
Kendati demikian, sembari pembangunan konstruksi lintasan selesai, Jakpro juga menunggu rel LRT selesai diproduksi. Bila sesuai jadwal, rel akan selesai diproduksi pada akhir Agustus 2017 dan akan mulai memasuki proses pengiriman pada November-Desember 2017.
"Januari berarti saya bisa mulai pasang (rel). Perkiraan (pemasangan) itu dalam 3 bulan. Januari-maret sudah terpasang," lanjut Satya. (hns/hns)