Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memastikan, keputusan tersebut akan ditentukan pada Agustus 2017 atau bertepatan pada penyelesaian kajian.
Dia menyebutkan, dalam laporan kajian sementara, terdapat dua pilihan di mana bisa digunakan dengan kereta elektrik atau listrik, atau bisa juga menggunakan kereta bermesin diesel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kajian pembangunan kereta Jakarta-Surabaya, kata Luhut masih dilakukan oleh BPPT, PT Kereta Api Indonesia dengan JICA. Ada beberapa ide baru yang muncul terkait moda transportasi tersebut.
"Malah kemarin ketemu lagi apakah kita akan menggunakan rel lama atau kita bangun rel baru, itu bisa keluar bulan depan," tutup dia.
Diketahui, bila memakai kereta bertenaga listrik maka kereta dapat melaku dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam atau biasa disebut kereta cepat. Namun, bila dengan diesel kecepatannya berkisar 150 km/jam atau disebut kereta kencang. (mkj/mkj)