Bahkan, Enggartiasto mengaku sampai terjaga setiap jam 3 pagi hampir selama 2 bulan berturut-turut, lantaran masalah harga pangan begitu menguras pikirannya.
"Saya sadar betul waktu tidur saya terganggu setiap jam 3 pagi bangun, pikirkan berbagai hal terkait pengendalian harga. Selama lebih dari 2 bulan rutin setiap jam 3 pagi (bangun)," kata pria yang akrab disapa Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (10/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya siapkan catatan kecil di sebelah ranjang, kalau enggak main di otak saya (terpikirkan). Walau persiapan dilakukan sejak Oktober, saya buat simulasi dengan teman-teman Kemendag perkiraan, dan analisa yang ada," ujar Enggar.
Salah satu hasil renungannya saat menjelang fajar tersebut, ucap dia, yakni kebijakan untuk meminta pengusaha menurunkan margin mereka lewat aturan harga acuan yang terkesan memaksa.
"Saya yakini betul ketemu pengusaha, saya sadar kadangkala ucapan saya terkesan represif menekan, cenderung kasar, saya mohon maaf. Saya harus konsisten melangkah, pengorbanan pengusaha sangat besar sekali dengan memotong margin. Bukan sesuatu yang mudah dilakukan," jelas Enggar. (idr/hns)











































