Berbeda dengan hari-hari biasanya, pria yang akrab disapa Enggar itu tampil beda dengan setelan jas hitam berdasi. Biasanya, ia lebih suka mengenakan baju safari putih ataupun berbatik.
"Saya pakai jas karena mau terima kasih (ke pengusaha). Rakyat berterima kasih karena harga terkendali," kata Enggar memulai pembicaraan di depan para pengusaha di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (10/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengorbanan pengusaha besar sekali karena mau memotong keuntungan signifikan. Bukan sesuatu yang bisa diterima dengan mudah, memotong jaringan distribusi dan margin," ujar Enggar.
Menteri berlatar belakang pengusaha properti ini mengklaim, harga pangan tahun ini relatif terjaga. Hampir tak ada gejolak harga hingga sepekan setelah dan sebelum Lebaran.
"Saya sampaikan kenaikan harga dari tahun ke tahun di Ramadan sesuatu yang enggak normal, karena berjalan terus-menerus itu dianggap selayaknya terjadi. Tapi tahun ini kita bisa kendalikan sampai H+3, bahkan sampai H+5," jelas Enggar.
Sejumlah asosiasi pengusaha yang hadir antara lain Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI), Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Asosiasi Pedagang Gula Indonesia (APGI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). (idr/hns)