"The tax to GDP 16% memang keinginan kita untuk mencapai di atas apa yang disebut the dissent level of taxation di Indonesia, tentu ini berhubungan dengan keinginan Presiden untuk ciptakan kebijakan ekonomi lebih inklusif dan equal," kata Sri Mulyani di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (13/7/2017).
Target rasio pajak tersebut, lanjut Sri Mulyani, bakal dikejar melalui reformasi perpajakan. Saat ini, proses reformasi masih terus dilakukan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan pajak yang ambisius sangat lekat dengan gangguan atau kegaduhan terhadap perekonomian. Biasanya regulator akan menaikkan tarif pajak atau memberlakukan objek pajak baru. Hal tersebut akan dihindari oleh Sri Mulyani.
"Tadi disebutkan, dengan administrative reform saja sebetulnya kita bisa mendapatkan 1 percentage improvement di dalam pengumpulan pajak tanpa harus menaikkan pajak atau membuat masyarakat merasa terbebani. Itu berarti kita memperbaiki dari proses administrasi. Selama ini yang kita lakukan di dalam reform team kita memperbaiki business process, memperbaiki IT system, memperbaiki cara kita melakukan ekstensifikasi itu sangat penting di dalam rangka untuk bisa menaikkan," jelasnya.
Dirinya pun optimis target ini dapat tercapai. Sebab, Bank Dunia hingga IMF juga turut memprediksi adanya potensi kenaikan rasio pajak di Indonesia.
"Apakah bisa tercapai, ya kita akan coba semaksimal mungkin. Seperti saya sebutkan tadi bahkan IMF-World Bank juga mengatakan bahwa it's almost impossible untuk naik dalam waktu dua tahun sebesar 5%. Kita akan mencoba untuk tingkat aspirasi yang tinggi supaya seluruh jajaran pajak juga memahami bahwa kita masih jauh dari yang kita inginkan," terangnya.
Sementara itu Deputy Managing Director IMF, Mitsuhiro Furusawa, menilai target rasio pajak yang dilakukan Sri Mulyani sangat ambisius. Meski demikian, dirinya meyakini pemerintah RI dapat merealisasikan target tersebut.
"Saya pikir ini adalah target ambisius. Tapi saya yakin bisa tercapai. IMF sepenuhnya mendukung Anda," kata Furusawa. (mkj/mkj)