16 Truk Muatan Penuh Berjajar, Uji Kekuatan Simpang Susun Semanggi

16 Truk Muatan Penuh Berjajar, Uji Kekuatan Simpang Susun Semanggi

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Jumat, 14 Jul 2017 16:53 WIB
Foto: dok. WIKA
Jakarta - Proyek Simpang Susun Semanggi baru saja menjalani uji beban statis dan dinamis guna memperoleh Sertifikat Layak Fungsi (SLF), sebelum akhirnya bisa dioperasikan.

Uji beban yang dilakukan Kamis malam (14/7/2017) dilakukan oleh Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,(PUPR).

Manager Proyek Simpang Susun Semanggi Dani Widiatmoko mengatakan, uji beban dilakukan di bentang terpanjang di masing-masing jembatan. Jembatan akan menerima beban ekstrim untuk mengetahui tingkat perubahan bentuk (defleksi) yang dialami jembatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam hal ini PUPR menguji kekuatan struktur ini dalam kondisi yang ekstrim. Jadi kemarin itu kita mencoba menaruh truk dengan muatan paling berat, 16 (truk) teronton itu dijajar dengan diisi muatan penuh itu dibentang yang terpanjang kami. Dibentang B6-B7 yang melintas tol dalam kota," ungkap Dani kepada detikFinance, Jumat (14/7/2017).

Uji beban tersebut mencakup dua jenis, yakni uji beban statis dan dinamis. Pada uji beban statis bentang terpanjang menerima berat sekitar 30 ton, dan pada uji dinamis bentang menerima beban hingga 50 ton. Beban ini dinilai cukup ekstrim, guna memastikan jembatan Simpang Susun Semanggi benar-benar aman dilewati pengguna jalan.

"Uji beban itu kita melakukan dua jenis konsep uji beban, pertama uji beban statis dan dinamis. Statis itu 30 ton. Dinamis 50 ton. Ada dua jenis. sangat ekstrim, ultimate," terangnya.

Dari hasil uji coba tersebut para ahli dan penguji akhirnya sepakat menyimpulkan bahwa Simpang Susun Semanggi dinyatakan aman untuk dilewati. (dna/dna)

Hide Ads