Orang Miskin di RI Tambah Banyak, Ini Penyebabnya

Orang Miskin di RI Tambah Banyak, Ini Penyebabnya

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 17 Jul 2017 15:54 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Badan Pusat Statitik (BPS) merilis jumlah kemiskinan bertambah 6.900 orang selama periode September 2016 hingga Maret 2017.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Sairi Hasbullah, mengungkapkan bertambahnya jumlah penduduk miskin pada periode tersebut disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran belanja dari masyarakat miskin. Sementara, jumlah pendapatan masyarakat miskin hanya naik sedikit.

"Kalau dilihat kalau di sektor konstruksi pendapatan orang miskin yang bekerja di situ meningkat sekitar 2%, orang miskin yang bekerja di sektor perdagangan meningkat juga di atas 2% pendapatannya," kata Sairi di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/7/2017).

"Tapi garis kemiskinan yang disebabkan oleh inflasi naiknya lebih cepat, jadi kalau rata-rata pengeluaran orang miskin naik sekitar 2-3%, garis kemiskinannya naik di atas 3%," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara, kata Sairi, penurunan persentase kemiskinan di periode September 2016 hingga Maret 2017 hanya sekitar 0,06%. Penurunan tersebut tak bisa menutupi jumlah populasi peningkatan jumlah penduduk miskin.

"Kenaikan itu karena penurunan kemiskinan kan lamban, hanya 0,06%. Sedangkan pertambahan jumlah penduduknya lebih cepat, artinya pertumbuhan orang miskin di atas angka penurunan kemiskinan yang 0,06%" katanya.

"Salah satu faktor lambatnya penurunan persentasi, ialah lambatnya penyaluran rastra (beras sejahtera). Yang kedua tadi itu, peningkatan pendapatan masyarakat miskin itu lebih lambat dibanding peningkatan garis kemiskinan, peningkatan garis kemiskinan itu karena inflasi," tutupnya.

Sementara itu Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, mengatakan terlambatnya penyaluran rastra terjadi pada awal tahun 2017 ini, yakni bulan Januari hingga Maret.

"Pada awal 2017, khususnya Januari, Februari, Maret, terjadi keterlambatan distribusi rastra. Karena kontribusi beras sangat berpengaruh besar sekali terhadap kemiskinan. Jadi kuncinya memang stabilisasi harga beras supaya tidak meningkatkan jumlah orang miskin," paparnya. (mkj/mkj)

Hide Ads