Susi menampik tuduhan membuka data VMS ke perusahaan asal Amerika Serikat tersebut dianggap menjual data. Pembukaan data dilakukan murni agar aktivitas kapal yang mencurigakan bisa ikut dipantau oleh publik.
Lewat sistem pengawasan yang dikembangkan Google tersebut, masyatakat bisa ikut mengakses data pergerakan kapal lewat situs www.globalfishingwatch.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil berkelakar, Susi mengaku hanya mendapatkan sebuah kaos dari Google. Itu pun ukurannya kurang pas dengan badannya.
"Katanya Susi menjual rahasia negara ke asing. Saya tidak dapat apa-apa. Hanya dapat kaos Google, itu juga kekecilan," ucap Susi. (idr/dna)