Kepala Sub Direktorat Bantuan Stimulan Direktorat Penanganan Fakir Miskin Perkotaan Kementerian Sosial Etty Rahmiati mengatakan, tahun depan rencananya BNPT akan diperluas ke 54 kota lainnya, sehingga total pada 2018 akan ada 98 kota yang ditargetkan menerima BPNT.
Dengan demikian, dari total masyarakat yang menerima subsidi sebesar 1.286.194 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahun ini, bertambah 438.975 KPM di tahun depan menjadi 1.725.069 KPM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penambahan 54 kota tersebut nantinya akan lebih menyasar ke wilayah-wilayah di timur Indonesia, seperti Sorong, Jaya Pura, Ambon, Ternate, Tidore, Maluku, dan lain-lain.
"54 kota itu lebih ke timur. Ada sorong, Jaya Pura, Ternate, Maluku. Karena kan tahun ini lebih kepusat di Jawa, tahun depan kita lebih ke timur," ujarnya.
Tak hanya itu, jika bantuan subsidi pangan tahun ini hanya mencakup beras, telur, gula pasir, dan minyak goreng, pada tahun depan komoditi pangan yang akan disediakan juga akan ditambah seperti, daging dan tepung terigu.
"Sekarang kan baru beras, telur, minyak goreng dan gula, tahun depan bisa juga beli daging dan tepung terigu," ujarnya.
Seperti diketahui BPNT merupakan transformasi lanjutan dari program bantuan beras sejahtera (rastra) sebelumnya. Setiap PMK akan menerima BNPT sebesar Rp 110 ribu per bulan, yang setiap dua bulan sekali akan ditransfer oleh perbankan himbara seperti BRI, BNI, BTN dan Mandiri ke rekening masing-masing PMK.
Sejumlah komoditi pangan tersebut nantinya bisa dibeli dengan bantuan BPNT yang diberikan pemerintah melalui agen penjualan yang telah bekerjasama dengan bank. Setiap desa, setidaknya ada dua agen (e-warong) yang siap melayani PMK untuk membeli beras hingga minyak goreng. (dna/dna)