Pengusaha ke JICT: Mogok Jangan Sampai Ganggu Bongkar Muat

Pengusaha ke JICT: Mogok Jangan Sampai Ganggu Bongkar Muat

Citra Fitri Mardiana - detikFinance
Jumat, 04 Agu 2017 19:50 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Berhentinya aktivitas bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT) berdampak terhadap kelancaran proses ekspor/impor
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, meminta permasalahan internal perusahaan segera diselesaikan agar tak mengganggu arus pengiriman barang.

"Sekali lagi kami sampaikan bahwa pelabuhan itu daerah steril. Jadi tegas saja dan alangkah elegannya masalah dibicarakan dan diproses sesuai ketentuan tetapi pelayanan tetap berjalan dengan baik," ujar Yukki zaat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Jumat (4/8/2017).


Menurutnya, dari sisi operasional, pengalihan bongkar muat kapal ke empat terminal lainnya masih cukup aman, meski terjadi penumpukan saat receiving delivery di terminal-terminal alternatif tersebut. Keempat terminal itu adalah Terminal Operasi 3 PT Pelabuhan Tanjung Priok, TPK Koja, New Priok Container Terminal 1 (NPCT1) dan PT Mustika Alam Lestari (MAL).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk kondisi di lapangan masalah pengalihan kapal bongkar muat sampai tadi sore enggak banyak kendala hanya saja memang untuk receiving delivery lumayan padat untuk terminal pengalihan. Kalau dari sisi operasional sampai detik ini masih aman," terang Yukki.


Yukki menambahkan, kerugian yang dialami pengusaha relatif kecil, tapi kerugian lebih besar dialami pihak JICT karena aktivitas bongkar muat yang terhenti dalam dua hari ini.

"Pastinya ada kerugian tetapi relatif kecil hanya masalah kepercayaan dan berita yang sudah menyebar ke mana-mana. Artinya yang rugi JICT sendiri dan potential loss ada di mereka," kata Yukki. (hns/hns)

Hide Ads