Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan pihaknya saat ini tengah melakukan penetapan lokasi (penlok) untuk ruas sepanjang 240 km tersebut. Penlok ditargetkan bisa segera ditetapkan dalam dua bulan ke depan, sehingga pengadaan lahan bisa dilakukan pada tahun depan.
"Ini kan harusnya dalam satu dua bulan ke depan, penlok kita usulkan. Penlok kita kirim dalam satu dua bulan ke depan, setelah itu baru ditetapkan, baru proses pengadaan tanah seperti biasa," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruas tol Pekanbaru-Padang sendiri akan dikerjakan oleh PT Hutama Karya sebagai bagian dari tugasnya mengerjakan Tol Trans Sumatera. Pemerintah menawarkan ruas ini didanai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).
Herry menuturkan, minggu depan JICA akan melakukan tinjauan langsung ke lapangan guna mengetahui kondisi proyek ini. Rencananya, JICA akan masuk sebagai pemberi pinjaman dengan mekanisme direct lending, di mana lembaga multilateral-bilateral bisa memberikan pinjaman langsung kepada BUMN yang dijamin oleh pemerintah.
"Kita sudah diskusi, minggu depan mungkin lihat ke lapangan. Bisa juga ada fasilitas pinjaman JICA, two step loan atau pinjaman yang dua tahap," ujar Herry.
Ruas ini menjadi prioritas pemerintah untuk dibangun setelah 8 ruas prioritas yang saat ini juga tengah dikerjakan, guna mendorong koneksi antara sisi Barat dan sisi Timur Sumatera.
"Ruas ini juga cukup complicated, sehingga teknologinya nanti bisa lebih dieksplor, bukan biasa-biasa saja," tutur Herry. (eds/hns)