Usaha ini dimulai pada 2015, berawal dari coba-coba membuat buket bunga. Hasil racikannya itu dipasarkannya lewat media sosial, berhasil menarik perhatian orang-orang.
![]() |
Berawal dari akun media sosial saya, banyak yang love, dan sampai akhirnya ada artis sinetron tahu dan makin banyak yang tahu jadinya. Akhirnya dipromosikan juga lewat Line, dan pas sudah banyak portofolio buket bikinan saya sendiri, baru mulai bikin di akun instagram," kata Dellaneira kepada detikFinance awal bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang minat cukup ramai. Karena awal saya baru keluarkan, belum banyak yang bikin. Sekarang sudah mulai banyak yang meniru. Biasanya untuk anniversary, pernikahan, wisuda dan lain-lain," tutur Dellaneira.
![]() |
Awalnya, pemasaran produk Choco Glitz dari mulut ke mulut, lalu lewat media sosial. Kini, Choco Glitz berkembang menjadi bisnis yang laris manis dipesan lewat dunia maya. Karangan bunga dan cokelat Choco Glitz dijual mulai dari harga Rp 200 ribu hingga Rp 2,5 juta.
Dalam sebulan Choco Glitz yang dipasarkan lewat akun instagram @Choco_ glitz bisa memproduksi hingga lebih 200 buket. Omzet yang diraup rata-rata Rp 90 juta per bulan.
![]() |
Bahkan, untuk momen spesial seperti Valentine, Choco Glitz bisa meraup omzet hingga Rp 120 juta.
"Kalau omzet awal dulu enggak begitu banyak. Mungkin sekitar Rp 5 juta. Omzet sekarang bisa Rp 90 juta-an per bulan. Biasanya kalau lagi Valentine bisa sampai Rp 120 juta," terang Dellaneira. (hns/mca)