Tahun Depan, Pemerintah Tambah 5 Kapal Ternak Untuk Tol Laut

Tahun Depan, Pemerintah Tambah 5 Kapal Ternak Untuk Tol Laut

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 16 Agu 2017 18:09 WIB
Foto: Muhammad Idris
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal menambah 5 buah kapal ternak lagi untuk program tol laut tahun depan. Kelima kapal ternak tersebut akan melengkapi satu kapal ternak yang telah beroperasi hingga saat ini.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Ditjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani mengatakan, kelima kapal ternak tersebut nantinya juga akan berkapasitas sama dengan yang ada saat ini, yakni 500 ekor sapi yang dibawa tiap dua minggu sekali dari Nusa Tenggara Timur ke pelabuhan Tanjung Priok.

"Tahun depan akan kita tambah lagi, kita sedang bangun 5 kapal ternak lagi. Jadi tahun 2018 ada 6 kapal ternak," katanya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang, pengadaan kapal ternak ini nantinya juga akan melewati proses lelang terlebih dahulu. Sementara untuk pengoperasiannya, akan ada dua pilihan, yakni antara dilakukan penugasan seperti yang sudah berjalan saat ini atau dilelang.

Namun demikian, ia belum bisa menyebutkan berapa besaran anggaran yang diperlukan untuk pengadaan kapal ternak ini. Sementara untuk daerah pengangkutan sapinya, Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian terkait sentra produksi sapi yang ada di Indonesia.

"Nanti kita koordinasikan ke Kementan, di mana sentra-sentra pertanian yang bisa kita lakukan," ungkapnya.

Adapun Kapal Ternak Tol Laut Camara Nusantara 1 yang dioperasikan PT Pelni saat ini kata dia masih terus berjalan dengan membawa 500 ekor sapi dari Nusa Tenggara Timur ke pelabuhan Tanjung Priok setiap dua minggu sekali.

Bertambahnya jumlah kapal ternak dalam program tol laut ini akan mengakomodir keinginan pengusaha sapi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan lainnya yang selama ini mengharapkan pemerintah menambah kapal tol laut untuk mengangkut sapi-sapi milik pengusaha di provinsi kepulauan tersebut yang tidak mendapatkan jatah tempat untuk pengiriman.

Adanya kapal ternak yang mengangkut sapi-sapi diyakini akan membantu pengurangan disparitas harga lantaran harganya yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kapal kargo.

"Kapal ternak sekarang jalan terus. Sekarang kan masih 1, dan itu full terus 500 ekor tiap dua minggu," tukas Bay. (eds/ang)

Hide Ads