Pembangunan konstruksi juga terlihat tengah dikebut untuk area contract package (CP) 101. Di area ini terdapat Stasiun MRT Lebak Bulus dan area Depot yang menjadi pusat kontrol hingga perawatan kereta nantinya. Progres pembangunan di area ini sudah mencapai 56,86%.
![]() |
Untuk Stasiun MRT Lebak Bulus yang berbentuk layang (elevated) dibangun dalam 2 lantai dan dilengkapi dengan 2 lift, tangga berjalan (ekskalator) dan tangga biasa. Menurut pemantauan detikFinance, Kamis (24/8/2017) sudah terlihat bagian berbentuk kubus yang akan menjadi lift dan beberapa rangka anak tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses masuk pengunjung nantinya melalui tangga yang tersedia di jalan R.A Kartini, Lebak Bulus. Di lantai pertama akan menjadi area publik yang berisi tenant-tenant komersil. Sementara untuk lantai 3 sebagai area stasiun.
![]() |
Karena menjadi jantung pengoperasian MRT Jakarta, di area CP 101 seluas 10 hektare (ha) juga terdapat 3 area penting lainnya. Seperti gedung yang akan menjadi pusat Operational Control Centre (OCC). Dari gedung itulah seluruh kereta MRT dioperasikan dengan menggunakan sistem Communication Based Train Control (CBTC).
"Jadi di kereta ada masinis sebenarnya. Ada satu orang, tapi bukan untuk menjalankan kereta, hanya untuk tutup dan buka pintu di setiap stasiun. Jika ada keadaan darurat, masinis itu bisa bawa keretanya secara manual," kata Corporate Secretary MRT Jakarta, Tubagus Hikmatullah.
![]() |
Di area Depot MRT juga ada workshop atau bengkel untuk perawatan kereta. Di area ini juga terdapat tempat parkir kereta MRT. Ada pula tempat untuk pencucian gerbong kereta. Terlihat beberapa jalur kereta yang sudah membentang.
Nantinya akan ada 16 rangkaian kereta yang beroperasi untuk MRT Fase I. Masing-masing rangkaian akan terdiri dari 6 gerbong yang akan mondar-mandir dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran HI sepanjang 16 KM yang akan melalui 16 stasiun.
![]() |