Perempuan Ingin Mulai Usaha Sendiri? Yuk Simak Tipsnya

Perempuan Ingin Mulai Usaha Sendiri? Yuk Simak Tipsnya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 31 Agu 2017 17:23 WIB
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Jumlah pengusaha wanita di Indonesia setiap harinya semakin besar. Mulai dari usaha jasa hingga barang kebutuhan sehari-hari.

Lalu langkah apa saja yang harus disiapkan oleh calon pengusaha wanita untuk mulai menggeluti dunia usaha?

Ketua Komite Pendidikan, Pelatihan IT, Ikatan wanita pengusaha Indonesia (Iwapi) DPP Moza Pramita Pramono mengatakan hal yang paling dasar untuk memulai usaha adalah mencari tahu apa yang paling disukai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita juga harus tahu mau jualan apa, mulai dari kesukaan dulu deh. Misalnya suka hijab, suka tas atau suka jam tangan. Awalnya dari situ aja dulu," kata Moza di acara penandatanganan Commonwealth dan Mastercard di Hotel Pullman, Kamis (31/8/2017).

Kemudian, jika sudah mendapatkan barang apa yang akan dijual. Bisa memulai dengan menjadi reseller dan mengambil di supplier. Menurut Moza hal ini untuk meminimalisir risiko kerugian yang besar.

Lalu, Moza menyarankan kepada wanita yang baru memulai usaha harus lebih sering mempelajari tips-tips yang ada dari asosiasi hingga internet.

"Sekarang kan banyak ya tutorial di internet soal foto produk, soal packaging sampai soal pemasaran. Bisa pelajari dari situ jangan batasi diri," imbuhnya.

Lalu dari sisi keuangan pengusaha wanita tidak boleh menggabungkan rekening pribadi dan rekening usaha. Hal ini supaya arus kas tidak tercampur dengan urusan pribadi.

Kemudian wanita yang akan memulai usaha harus memperhatikan arus keluar masuk dana yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar pengusaha mengetahui pengeluaran dan pemasukan secara profesional. Sehingga bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Head of Communication Commonwealth Bank Safitri Damajanti mengatakan, untuk wanita yang mau memulai usaha harus rajin melakukan pencatatan.

"Jadi pengusaha harus mengelola cash flow debet dan kredit, pengelolaan keuangan sederhana saja bisa bantu untuk mengajukan pembiayaan ke bank," ujarnya.

Dia menjelaskan, dengan kondisi keuangan yang baik maka bank bisa lebih mudah untuk memberikan penilaian.

Lalu, Safitri mengatakan pengusaha jangan panik jika tiba-tiba barang atau jasa usahanya mendapat pesanan yang terlalu banyak.

"Biasanya kan pengusaha bingung sendiri karena usaha terlalu cepat berkembang. Yang harus disiapkan adalahliterasi dan pengelolaan keuangan hingga bisnis. Apa saja yang harus disiapkan untuk melanjutkan roda bisnis ke depannya," ujar dia.

Pengusaha jangan hanya memperhatikan keuangan, tapi juga cara pemasaran hingga manajemen produk yang baik.

Misalnya, pemasaran yang efektif bisa mengandalkan sosial media, promosi dari mulut ke mulut sampai promosi menggunakan selebaran.

"Pengusaha juga harus memperhatikan produk. Bagaimana pengepakan yang baik, pemilihan dan penciptaan produk yang berkualitas hingga merek yang sudah dipatenkan," tambah dia. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads