Gini ratio dipakai untuk mengukur ketidakmerataan atau ketimpangan yang ditandai kisaran 0 (pemerataan sepenuhnya) hingga 1 (ketimpangan total)
Saat ini gini ratio berada di level 0,393, terus turun sejak 2011 yang sebesar 0,410. Sedangkan rasio gini terendah terjadi di 1999 sebesar 0,308.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami target (2019) semoga di bawah 10% dan gini ratio 0,37-0,38," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2017).
Dengan target tersebut, pertumbuhan ekonomi akan tetap dipertahankan di atas 5%. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi tersebut juga harus diikuti pemerataan.
"Growth kami tetap kejar di atas 5%. Kami tidak ingin menurunkan ketimpangan dengan memperlambat growth. Growth harus didorong cepat tapi atasi ketimpangan harus tetap jalan," kata Bambang. (ara/hns)