Pedagang: Harga Garam Sudah Turun, Tapi Masih Mahal

Pedagang: Harga Garam Sudah Turun, Tapi Masih Mahal

Muhammad Idris - detikFinance
Minggu, 10 Sep 2017 09:25 WIB
Foto: Muhammad Idris - detikFinance
Jakarta - Sempat melonjak tinggi pada beberapa pekan lalu, harga garam saat ini sudah mulai berangsur turun. Kenaikan harga garam sendiri awalnya dipicu kelangkaan pasokan lantaran tingginya curah hujan saat musim kemarau di sentra-sentra produksi.

Opi, salah seorang pedagang sembako Pasar Klender, Jakarta Timur, mengungkapkan harga garam sudah mulai turun, namun dirasa masih cukup mahal dibandingkan dengan sebelum terjadi lonjakan harga.

"Biasanya dulu saya jual garam seperempat (kg) itu Rp 1.000. Sekarang jualnya Rp 2.500. Memang sih sudah turun, karena pas kemarin-kemarin dua minggu lalu kan sampai Rp 6.000," kata Opi ditemui di losnya, Minggu (10/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal pasokan garam, tutur dia, saat ini relatif tak ada masalah. Jika beberapa waktu sempat langka, pasokan garam dari distributor saat ini tak ada masalah.

"Stoknya mau ambil berapa pun ada barangnya. Dari sales dikirimin ada terus, tapi harganya saja yang masih mahal. Sudah turun, tapi belum sampai harga yang sebelumnya," ucap Opi.

Pedagang sembako lainnya di Pasar Klender, Fauzi, mengungkapkan hal yang sama. Meski sudah tak lagi langka dan mulai turun, harganya terbilang masih mahal ketimbang beberapa bulan sebelumnya.

"Yang halus itu pas mahal Rp 6.000 yang satu plastik berat seperempat (kg). Sekarang kan sudah turun, saya jual yang seperempat Rp 2000, ada yang Rp 3.000. Tapi belum turun banget," ujar Fauzi.

Selain garam halus untuk bumbu dapur, garam kasar juga belum sepenuhnya turun seperti harga beberapa bulan lalu sebelum kelangkaan.

"Yang garam kasar itu kemarin pas mahal Rp 12.000/kg, sekarang jadi Rp 6.000/kg. Saya beli kan sekarung isi 50 kg itu Rp 500.000. Jadi modalnya sekilo Rp 10.000, jualnya Rp 11.000. Kalau pasokan sih lancar-lancar saja," pungkas Fauzi. (idr/dna)

Hide Ads