Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan pembukaan TTI di PIBC ini sangat strategis. Karena itu nantinya TTI juga akan di buka di pasar-pasar Induk kota-kota besar.
"Kami akan mengajak Dinas Ketahanan Pangan di daerah, terutama kota-kota besar untuk membuka TTI di Pasar Induk setempat," kata Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (21/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu TTI resmi dibuka, masyarakat langsung antusias membeli beras. Dalam tempo 30 menit, sudah terjual 864 kg beras medium yang terjual di TTI.
"Karena beras yang dijual di TTI lebih murah dibanding pedagang lainnya, kami menjual langsung kepada konsumen akhir. Bukan kepada pedagang. Jadi wajar saja masyarakat berlomba-lomba beli beras TTI," tegas Agung.
Menurut Direktur Operasional PT PERTANI, Maryadi, pembukaan TTI di PIBC yang dilakukan bersama-sama Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, merupakan bentuk aksi nyata setelah dilakukannya perjanjian kerja sama (MoU) beberapa waktu lalu.
"Dalam waktu dekat, kami akan buka 100 outlet TTI dan nantinya akan dikembangkan di seluruh Indonesia," jelasnya.
TTI di PIBC buka setiap hari dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Setiap pembelian dibatasi hanya 10 kg/orang.
Dalam acara ini juga hadir Direktur Operational Food Station PIBC, Frans Tambunan, Ketua DPD Perpadi Jakarta Nellys Soekadi.
Sebelumnya Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian mengklaim telah terjadi penurunan beras premium dan medium setelah diberlakukan Harga Eceran Tertiggi (HET). Bahkan penurunannya sampai 50 persen dengan HET tidak lebih dari Rp 9.450 (ega/dna)











































