Penyebab Inflasi 0,13%: Kenaikan Biaya SD, SMA Hingga Kuliah

Penyebab Inflasi 0,13%: Kenaikan Biaya SD, SMA Hingga Kuliah

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 02 Okt 2017 11:43 WIB
Foto: Suharyanto (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sebesar 0,13% pada September 2017. Penyebabnya adalah biaya pendidikan dan rekreasi dengan inflasi mencapai 1,01% dan andil 0,08%.

Komponen turunannya antara lain kenaikan biaya uang kuliah dengan andil 0,04%, uang sekolah SD-SMA andilnya 0,01% dan kenaikan tarif di komponen rekreasi 0,01%.

"Pendidikan rekreasi inflasi 1,01% dan andilnya 0,08%," ungkap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/10/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendorong inflasi lainnya adalah kelompok makanan dan minuman jadi serta rokok dengan inflasi 0,34% dan andil 0,06%.

"Kalau dilihat sebetulnya komoditasnya banyak, sumbangnya 0,01%, beberapa komoditas tersebut, nasi lauk pauk, rokok kretek dan filter, kecil kalau digabung menjadi 0,06%," jelasnya.

Selanjutnya perumahan, air, listrik, gas, dan BBM dengan inflasi 0,21%, dan andil hanya 0,01%. Beberapa barang di dalam kelompok ini yang alami kenaikan adalah besi beton, kenaikan tarif Pembantu Rumah Tangga (PRT),

"Sandang inflasi 0,52% sumbang 0,03%, komoditas dominan harga emas, di pasar internasional andilnya 0,02%, kesehatan tidak," terangnya.

Bagaimana dengan bahan makanan?

Harga bahan makanan terpantau turun secara rata-rata nasional. Bahan makanan justru deflasi 0,53% dan andil -0,11%. Deflasi terjadi untuk komponen bawang merah, daging ayam ras dan cabai rawit.

"Sekali lagi ini capaian bagus, kita perlu menjaga bulan ke depannya," pungkasnya. (mkj/hns)

Hide Ads