Terlebih lagi, ketika disinggung bahwa BUMN dan anak usahanya juga ikut menggarap pekerjaan-pekerjaan kecil sub kontraktor yang seharusnya menjadi jatah pengusaha swasta hingga UMKM.
"Saya sangat tersinggung mengenai UMKM itu. Yang mana UMKM nya? Tanya ketua Kadin, UMKM yang mana?," katanya dalam acara ngobrol santai di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau BUMN pasti milik negara, milik rakyat, kok dipersoalkan. Kalau swasta dimiliki beberapa orang tidak dipersoalkan," ujar Rini.
"(BUMN) yang dominasi rakyat. Kalau BUMN makin bagus, nilai makin tinggi yang benefit rakyat dan negara," tambah Rini.
Rini pun tidak sepakat dengan pernyataan kehadiran BUMN 'mematikan' UMKM yang ada. Pasalnya, BUMN juga hadir mengembangkan UMKM yang ada dengan menyalurkan kredit dari bank atau pinjaman dari BUMN jasa keuangan lainnya.
"Saya bilang, iya saya selama tiga tahun ini mengajak dirut-dirut untuk keliling. Ingin menekankan kita punya fungsi sebagai agen pembangunan," tutur Rini. (ara/dna)