Dengan digratiskannya e-Money ini, pengguna tol dapat memperoleh saldo penuh tanpa perlu dipotong biaya kartu lagi. Misalnya, membayar Rp 50.000, maka saldo di dalam uang elektronik juga sebesar Rp 50.000.
Baca juga: Mau Dapat e-Money Gratis? Ada Syaratnya |
Program diskon kartu tersebut dimulai hari ini, Senin, 16 Oktober 2017. Sebanyak 1,5 juta kartu disiapkan hingga akhir Oktober nanti untuk menggenapi target transaksi non tunai di tol sebesar 100%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian diskon kartu uang elektronik ini diprioritaskan ke para pengguna jalan tol yang belum memiliki uang elektronik. Masing-masing pemilik kendaraan hanya berhak membeli satu kartu.
Pengguna jalan tol yang belum memiliki uang elektronik bisa mendapatkannya di Gardu Semi Otomatis (GSO) yang ada di gerbang tol. Di GSO tersebut, bakal ada petugas yang akan melayani pembelian kartu perdana uang elektronik yang sudah didiskon itu.
Adapun 1,5 juta keping uang elektronik tersebut akan diprioritaskan disebar ke seluruh gerbang tol yang belum menerapkan non tunai 100%.
"Disebar-sebar di gerbang-gerbang, di ruas jalan tol yang belum implementasi non tunai, yang sudah implementasi lebih sedikit," jelas Raddy.
Sebagai informasi, hingga saat ini persentase penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran di gerbang tol baru mencapai sekitar 80%. Tol area Jabodetabek menjadi yang paling tinggi penetrasinya dengan angka sekitar 85%. Sementara jalan tol yang sudah 100% non tunai di antaranya Tol Bogor ring road dan Bali Mandara.
Nantinya pada 31 Oktober, pembayaran tol tak lagi menerima transaksi tunai. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 6 ayat 1a Peraturan Menteri PUPR Nomor 16/PRT/M/2017 tentang transaksi tol non tunai di jalan tol, yang berbunyi, penerapan transaksi tol non tunai sepenuhnya di seluruh jalan tol per 31 Oktober 2017. (eds/wdl)