"Sebagai lembaga think tank yang bertugas memberikan masukan kepada presiden, kami ingin merumuskan masukan tentang bagaimana pelaku ekonomi lokal, terutama di sektor UMKM dan industri kreatif bisa memanfaatkan perkembangan ekonomi digital untuk membesarkan bisnisnya," ujar Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN, Irfan Wahid, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10/2017).
Irfan mengatakan e-commerce adalah perekonomian baru yang melahirkan banyak kesempatan namun juga tantangan baru. UMKM kita, yang merepresentasikan 99% jumlah pelaku usaha, harus mulai merambah dunia digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayangkan kalau setahun kita bisa naikkan menjadi 15% UMKM yang memanfaatkan ekonomi digital. Dahsyat sekali. Mendigitalkan UMKM adalah membesarkan perekonomian Indonesia," tambah Ipang, sapaan akrabnya.
Acara ini dihadiri pula oleh perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesian E-commerce Association (IDEA), Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI), Badan Inovasi Teknologi Startup (BITS) Kamar dagang dan industri. Mereka turut memberikan saran dan berbagai masukan.
"Infrastruktur dasar yang diperlukan dalam pengembangan UMKM adalah penciptaan database yang berisi mengenai tipe, jenis, industri, dan market size UMKM yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya akan memudahkan bagi para investor untuk business identification", jelas Aulia Marinto Ketua IDEA. (idr/hns)











































