Toserba Bertumbangan, Pengusaha Ritel: Buka-Tutup Toko Biasa

Toserba Bertumbangan, Pengusaha Ritel: Buka-Tutup Toko Biasa

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 27 Okt 2017 11:11 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin
Jakarta - Ritel modern mulai menutup gerainya. Sebut saja, 7-Eleven, Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai, dan sekarang Lotus. Bahkan, pemilik Lotus, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), bakal menutup seluruh gerai yang berjumlah 5 unit pada 31 Oktober nanti. Lima gerai Lotus itu tersebar di Jakarta, Bekasi, dan Cibubur.

Tak hanya Lotus, gerai Debenhams milik Mitra Adiperkasa juga akan tutup semuanya pada akhir tahun ini.

Ketua Umum Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Mande, mengatakan penutupan sejumlah gerai Lotus tersebut bukan karena lemahnya daya beli masyarakat secara umum, melainkan lantaran restrukturisasi bisnis agar penjualan bisa lebih optimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan (karena daya beli), hanya beberapa saja kan yang ritel tutup. Buka-tutup toko sudah biasa, sudah diperhitungkan. Kaitannya ini terkait pengaturan atau redefinisi ulang toko, diformat ulang penjualan ritelnya," jelas Roy kepada detikFinance, Jumat (27/10/2017).

Format ulang yang dimaksudnya, yakni pemindahan toko atau optimalisasi jaringan toko lain. Lantaran lokasi ataupun brand tertentu penjualannya dianggap tak sesuai target. Seperti diketahui, MAP merupakan emiten pemegang sejumlah brand kenamaan, sebagian besar fesyen.

"Relokasi kan bisa karena marketnya kurang, diredefinisi misalnya dijadikan pusat kuliner atau departemen lain. Karena profit kurang, sementara cost sewa besar. Hal yang wajar," tandas Roy.

Sekedar informasi Lotus sendiri dioperasikan oleh PT Java Retailindo (JR) yang sahamnya 100% dimiliki oleh MAPI. JR telah beroperasi sejak tahun 2000 dan hingga akhir Juni asetnya sebesar Rp 49,5 miliar. (idr/wdl)

Hide Ads