Hal ini disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara dalam acara DBS Asian Insights Conference. Acara kali ini dihadiri sekitar 800β1000 nasabah korporasi dan prioritas Bank DBS Indonesia, DBS Asian Insights Conference telah memasuki tahun kelima penyelenggaraannya di Indonesia.
"Saya ingin sampaikan perspektif kami di pemerintah. Tahun ini kami tetap yakin pertumbuhan ekonomi 5,1% sampai 5,2%," kata Suahasil dalam acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kuartal III-2017, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,06% dengan pertumbuhan investasi yang cukup memuaskan di level 7,1%. Angka pertumbuhan investasi tersebut merupakan tertinggi dari 5 tahun terakhir.
"7,1% tinggi dibandingkan dari deretan tahun, bahkan kalau tarik ke belakang ketemu 7% di 2011-2012 baru selesai commodity boom," ujar Suahasil.
Di sisi lain, geliat perdagangan mulai menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik. Pertumbuhan ekspor pada kuartal III-2017 tercatat 17% dengan pertumbuhan impor 15%. Dengan situasi demikian diyakini ekonomi di kuartal IV-2017 bisa lebih baik.
"Kalau situasi seperti ini kita punya keyakinan kuartal IV baik dan semoga di 2018 membaik dengan segala macam risiko yang masih ada," kata Suahasil.
Di 2018, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan berada di level 5,4% atau lebih tinggi dari perkiraan tahun ini 5,2%. International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 berada di kisaran 5,3%.
"Kita proyeksikan ke 2018 pertumbuhan ekonomi itu akan di angka 5,4%. IMF selesai lakukan review pertumbuhan ekonomi Indonesia dan review tahunan teknisnya artikel 4 IMF memang dia mereview tiap negara. Review IMF menaruh proyeksi 2018 5,3%," kata Suahasil. (ara/hns)