Salip Jakarta, Jawa Timur Jadi Tempat Paling Mudah Memulai Usaha

Salip Jakarta, Jawa Timur Jadi Tempat Paling Mudah Memulai Usaha

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 21 Nov 2017 17:16 WIB
Foto: Zainal Effendi
Jakarta - Provinsi Jawa Timur menempati posisi pertama dalam rangking ease of doing business atau kemudahan dalam memulai usaha terbaru yang dirilis oleh Asia Competitiveness Institute (ACI) tahun 2017.

Dari riset yang dilakukan ACI terhadap 3 variabel, mulai dari daya tarik ke investor, keramahan ke dunia usaha hingga regulasi, Jawa Timur berhasil menyalip Provinsi DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan yang sebelumnya berada di posisi 1 dan 2 di tahun 2015.

Berdasarkan data ACI 2017, Jawa Timur berhasil memperbaiki kemampuannya dalam melakukan daya tarik ke investor. Untuk urusan daya tarik, Jawa Timur lompat dari peringkat 9 ke peringkat 2. Namun untuk urusan ini, Jawa Timur masih kalah dengan Jawa Barat yang berhasil naik dari peringkat 5 ke posisi pertama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk urusan regulasi, Jawa Timur berhasil mempertahankan posisi di nomor 1 lewat kebijakan-kebijakannya yang mendukung dunia usaha.

Research Fellow sekaligus Deputy Director ACI Mulya Amri mengatakan, pihaknya melakukan penelitian ini ke 925 pelaku bisnis di 34 provinsi dan menanyakan sejumlah hal yang mendukung masing-masing variabel tadi.

"Dalam urusan daya tarik ke investor, mereka melihat infrastrukturnya seperti apa. Bagaimana kelangsungan usahanya setelah menamkan modalnya nanti, bagaimana untuk tenaga kerjanya, birokrasi, regulasi dan lain-lain," katanya dalam jumpa pers di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Daya tarik ke investor dilihat dari panjang jalan yang ada di wilayah tersebut untuk menunjang bisnis di sana, kemudahan mendapatkan listrik, keberadaan pelabuhan dan terminal kargo, ongkos upah tenaga kerja, kemudahan akses internet hingga kemudahan akses ke perbankan.


Sedangkan untuk urusan keramahan dalam berbisnis, pihaknya melihat beberapa indikator seperti angkatan tenaga kerja yang ada, kemudahan dalam proses rekrutmen tenaga kerja, tingkat kriminalitas dan keamanan, hingga kemudahan dalam pembayaran perpajakan.

Terakhir adalah variabel regulasi yang mendukung kemudahan dalam berusaha. Ada sekitar 22 indikator yang dilihat dalam hal ini, mulai dari pengajuan perizinan, kepastian waktu dalam mengajukan izin, ketersediaan informasi regulasi yang jelas, hingga sistem komputerisasi.

"Dari paparan tadi, yang bisa kita simpulkan varian dari provinsi-provinsi di Indonesia, Jawa memang masih mendominasi kemudahan berinovasi yang tinggi," tukas Mulya.

(eds/ang)

Hide Ads