Namun, di balik aksi reuni tersebut tidak sedikit yang memanfaatkan acara tersebut untuk mendulang pundi-pundi keuntungan.
Pantauan detikFinance di lokasi, tepatnya di pinggiran bundaran patung kuda, beberapa pedagang peci, baju koko, kaos, tas, hingga gelang ikut meramaikan aksi reuni 212.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu penjual baju kokoh dan kemeja, Ezola, dia mengaku untuk menjual pakaian koko kemeja (koja) sudah dilakukan sejak pagi hari.
"Saya standby dari jam 2 pagi, pagi harinya sudah mulai jualan," kata dia kepada detikFinance.
Ezola mengaku bukan hanya memanfaatkan momen reuni alumni 212 saja berjualan dadakan seperti ini, melainkan juga aksi-aksi agama lainnya.
Untuk satu potong Koja yang dijualnya ini dibanderol Rp 100 ribu per potong. Dia pun mengungkapkan jualan di acara-acara seperti ini menggunakan harga yang sama untuk setiap jenis Koja yang dijualnya.
![]() |
"Karena kalau di event itu kita obral, kalau kita pilih-pilih kadang yang beli ngomongnya kayak beli di toko aja," imbuhnya.
Ezolla menuturkan, berjualan dalam setiap event keagamaan ini mendapatkan omzet yang cukup besar.
"Bisa sampai Rp 5 juta kalau untuk acara sehari, kalau acara 3 hari bisa lebih," tukas dia.
![]() |