"Sampai hari ini pasokan di Pasar Induk Cipinang ini stabil, di atas 30.000 ton. Kemarin itu 35.000 ton lebih. Kemudian pagi ini sampai jam 7 itu sudah masuk 2.033 ton," kata Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (27/12/2017).
Arief menambahkan, keluar masuk beras di PIBC, Jakarta Timur terbilang cukup tinggi. Sekitar 65% beras dari pasar ini didistribusikan ke wilayah Jabodetabek, sedangkan sisanya ke kota-kota lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemungkinan kenaikan harga beras di PIBC juga sudah diantisipasi dengan melakukan operasi pasar (OP) oleh Bulog. Sehingga gejolak harga beras tidak terjadi terlalu tinggi.
"Naiknya itu emang 10% dari situ Mendag menugaskan Bulog untuk OP yang terus dilakukan hingga hari ini," ujar Arief.
Operasi pasar khusus beras dilakukan secara khusus, artinya dilakukan tergantung kemampuan jual pedagang di PIBC. Operasi pasar ini dilakukan oleh beberapa pihak terkait agar langkah ini bisa tepat sasaran.
"Tim ini beranggotakan Dinas Ketahanan Pangan dari Dinas Perdagangan UMKM, Satgas Pangan, pedagang Pasar Induk Cipinang. Kita libatkan banyak komponen, supaya enggak ada penyalahgunaan. Jadi aneh kalau enggak pernah dagang beras tiba tiba minta beras buat jadi pedagang beras," terang Arief.
Operasi pasar untuk komoditas beras dilakukan dengan harga jual Rp 7.800 per kilogram (kg), atau di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 8.100 per kg.
"Di Cipinang ini sekarang harganya, walaupun HET Rp 8.100 tapi kita berikan Rp 7.800. Jadi kalau cari beras OP di Pasar Induk Cipinang, ada harga Rp 7.800," tutur Arief. (ara/zlf)