Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi membuktikan potensi panen tersebut di lahan seluas 25 hektare. Varietas yang umum digunakan adalah Ciherang dan Mekongga dengan produktivitas sekitar 7,1 ton/Ha GKP.
"Kita bersama-sama menyaksikan di sini, sepanjang Jawa Barat selatan bahwa padi melimpah karena panen berlangsung sepanjang tahun," ujar Agung dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panen akan terus berlangsung sampai akhir Januari 2018 pada areal 250 hektare," jelasnya.
Kepala Sub (Kasub) Bulog Divisi Regional (Divre) Ciamis Zulais turut mengakui bahwa stok aman sehingga tidak ada alasan untuk resah.
"Saat ini gudang Bulog Sub Divre Ciamis dipenuhi stok beras sebanyak 9.200 ton," katanya.
Panen padi melimpah juga terjadi di Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung pada areal 209 hektare.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Lestari Dadan mengatakan di daerahnya tidak mengenal panen raya. Setiap hari terjadi panen dengan indeks pertanaman mencapai 2,5 dan produktivitas tak kurang dari 6,5 sampai 7 ton/hektare. Varietas yang umum digunakan adalah Ciherang dan Inpari 30.
Kepala Dinas Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan adanya panen setiap hari, merupakan jaminan ketersediaan beras bagi masyarakat.
Turut hadir dalam panen bersama Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Bulog, dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Kabupaten Tasikmalaya, bersama masyarakat sekitar. (nwy/ang)